Pages

Selasa, 22 Maret 2011

Catatan Secangkir Kopi 2

Saya kembali ke kedai kopi..

Duduk di meja yang sama

Sang Barista pun mengerutkan dahinya, melihat saya kembali duduk di tempat yang sama..
"Merindukan secangkir kopi..", ujar saya untuk menjawab kerutan di dahinya..

Selama saya duduk di meja ini dan tiada lagi secangkir kopi itu, saya selalu menolak apapun yang disajikan oleh sang Barista di meja saya..

Tapi kali ini, saya memohon kepada sang Barista untuk menghadirkan lagi secangkir kopi itu di meja saya..

Saya merindukan kopi itu..
bentuknya..
rupanya...
teksturnya..
manisnya..
pahitnya..

Merindukan hari-hari dimana secangkir kopi itu menemani pada saat saya menangis dan saya tertawa..

Saya ingin sekali ini saja saya bisa duduk di meja ini dengan secangkir "coffee in love" di hadapan saya, bukan untuk memilikinya atau merampas kebebasannya, ataupun menghakimi ketidaksetiaannya..
Tapi karena saya mencintainya dan sangat merindukannya..

0 komentar: