Pages

Selasa, 22 Maret 2011

Kopi ini Punya Nama

Pun gerimis turun. Aku selalu saja suka pada gerimis di bulan November. Semacam relaxing method yang tak aku dapatkan di bulan yang lain. Extraordinary thing.

Malam ini pun kali keempat, aku berada di kedai kopi yang sama.
Ya, dalam satu minggu ini.
Kedai kopi dimana aku tak pernah bosan duduk berlama-lama.
Meski terasa sederhana. Tak ada barista.
Rectoverso yang mengantar aku kemari.
Mengantar aku,mempertemukan dengan secangkir kopi.
The original one. Tanpa cream. Bukan juga sebuah cappucino.
Kopi ini terhidang begitu saja semenjak pertama kalinya.
Tak ada yang menyajikan, tak pernah pula kupinta.
Pun,aku yakin itu juga yang dirasakan sang kopi.
Tak ada yang membuatnya, seolah begitu saja dia di atas meja.
Menikmatinya, seakan lepas kerinduan yang tak pernah kurasakan rindu.
Seakan kudapati rasa yang telah hilang dalam milyaran milisekon yang lalu.
Seakan aku, tak mau menghabisinya, walau aku tahu besok dia akan ada lagi di meja yang sama.

Aku telah jatuh cinta untuk memberi nama pada kopi ini. Aku telah jatuh hati.

Kopi itu bernama "coffee in love"..


"291108 - 291110
Tahun kedua kopi itu punya nama tapi kali ini dia tidak lagi berada di meja yang sama.."

0 komentar: